Malang, Jawa Timur – Kabar duka menyelimuti dunia akademisi, khususnya Institut Pertanian Bogor (IPB). Seorang mahasiswa peneliti IPB, Fauzi Ahmad (22), ditemukan tewas saat melakukan penelitian di Pulau Sempu, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Peristiwa tragis ini terjadi pada Minggu, 6 April 2025 dan menimbulkan pertanyaan serta keprihatinan mendalam.
Tempat kejadian nahas ini adalah Pulau Sempu, sebuah pulau kecil yang dikenal dengan keindahan alamnya dan menjadi lokasi favorit untuk penelitian ilmiah, termasuk penelitian keanekaragaman hayati. Mahasiswa IPB tersebut diketahui sedang melakukan penelitian terkait ekologi terumbu karang dan keanekaragaman hayati laut.
Kronologi kejadian bermula ketika Fauzi Ahmad bersama tim peneliti lainnya yang berjumlah lima orang melakukan kegiatan lapangan di Pulau Sempu. Pada Minggu siang, sekitar pukul 13.00 WIB, korban dilaporkan terpisah dari rombongan saat melakukan penyelaman di sekitar perairan Segara Anakan. Setelah tidak muncul ke permukaan dalam waktu yang lama, rekan-rekannya segera melakukan pencarian dan melaporkan kejadian tersebut kepada pihak berwenang. Setelah dilakukan pencarian intensif oleh tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas, TNI AL, Polair, dan relawan, korban akhirnya ditemukan pada Senin pagi, 7 April 2025, dalam kondisi meninggal dunia dan mengapung di perairan dekat Pantai Sendang Biru.
Nama mahasiswa peneliti IPB yang menjadi korban dalam kejadian tragis ini adalah Fauzi Ahmad, yang diketahui merupakan mahasiswa dari Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB. Kepergiannya tentu menjadi kehilangan besar bagi keluarga, rekan-rekan, dan almamater IPB.
Hingga saat ini, penyebab pasti tewasnya mahasiswa peneliti IPB tersebut masih dalam penyelidikan pihak berwenang. Dugaan sementara mengarah pada arus bawah laut yang kuat yang menyeret korban saat melakukan penyelaman. Pihak kepolisian dan instansi terkait sedang melakukan pendalaman untuk mengungkap fakta sebenarnya di balik kejadian ini.
Tragedi ini menjadi pengingat akan pentingnya keselamatan dan kewaspadaan dalam melakukan kegiatan penelitian di alam terbuka, terutama di lokasi-lokasi yang memiliki potensi risiko tinggi seperti perairan. Protokol keselamatan yang ketat, penggunaan peralatan yang memadai, dan pemahaman mendalam tentang kondisi lingkungan menjadi hal yang krusial bagi para peneliti.