Di tengah lanskap dramatis dan keindahan alami Gunung Bromo, Jawa Timur, hidup sebuah komunitas masyarakat adat yang mempesona: Suku Tengger. Keunikan mereka terpancar dari tradisi, kepercayaan, bahasa, dan cara hidup yang terjalin erat dengan gunung suci tersebut. Menjelajahi keunikan Suku Tengger adalah memahami harmoni antara manusia dan alam yang telah terjaga selama berabad-abad.
Kepercayaan Sinkretis yang Menghormati Alam:
Salah satu keunikan utama Suku Tengger adalah sistem kepercayaan mereka yang merupakan perpaduan antara agama Hindu dengan elemen-elemen animisme dan penghormatan leluhur. Gunung Bromo bagi mereka bukan hanya sekadar gunung, melainkan entitas suci yang diyakini sebagai tempat bersemayamnya Sang Hyang Widhi Wasa dan roh para leluhur. Hal ini tercermin dalam upacara Yadnya Kasada atau Kasodo, di mana mereka melarung sesaji ke kawah Bromo sebagai wujud syukur dan permohonan berkah.
Tradisi dan Adat Istiadat yang Kaya:
Suku Tengger memiliki beragam tradisi dan adat istiadat yang masih kuat dipertahankan dalam kehidupan sehari-hari. Struktur sosial mereka dipimpin oleh kepala desa dan tokoh agama atau dukun yang memiliki peran penting dalam ritual dan kehidupan spiritual masyarakat. Mereka menjunjung tinggi nilai gotong royong dan musyawarah dalam menyelesaikan berbagai persoalan. Siklus hidup masyarakat Tengger diwarnai dengan berbagai upacara adat yang unik, mulai dari kelahiran, pernikahan, hingga kematian, yang semuanya sarat akan simbolisme dan makna filosofis.
Bahasa Khas dan Dialek Tengger:
Bahasa yang digunakan oleh Suku Tengger adalah bahasa Jawa dialek Tengger. Dialek ini memiliki ciri khas tersendiri, dengan beberapa perbedaan kosakata dan intonasi dibandingkan dengan bahasa Jawa yang digunakan di wilayah lain.
Pakaian Adat yang Sederhana Namun Bermakna:
Pakaian adat Suku Tengger juga memiliki keunikan tersendiri. Laki-laki biasanya mengenakan kemeja hitam, sarung kotak-kotak, dan penutup kepala berupa udeng. Sementara perempuan mengenakan kebaya sederhana dan kain sarung.
Harmoni Kehidupan dengan Lingkungan Bromo:
Kehidupan Suku Tengger sangat bergantung pada alam sekitar Gunung Bromo. Mereka umumnya berprofesi sebagai petani dengan hasil bumi utama berupa sayuran, kentang, dan jagung yang tumbuh subur di tanah vulkanik.