Kasus pembunuhan sadis dengan mutilasi terhadap seorang pengemudi bajaj di Jakarta Pusat akhirnya menemui titik terang. Tim gabungan dari Reserse Kriminal (Reskrim) Polres Metro Jakarta Pusat berhasil menangkap tiga orang yang diduga kuat sebagai pelaku pemutilasi korban. Penangkapan ketiga pelaku pemutilasi ini dilakukan dalam serangkaian operasi yang digelar di beberapa lokasi berbeda di wilayah Jabodetabek, kurang dari 48 jam setelah penemuan potongan tubuh korban.

Penemuan potongan tubuh seorang pria yang kemudian teridentifikasi sebagai seorang pengemudi bajaj bernama Anwar (48 tahun) menggemparkan warga Jakarta Pusat pada Rabu, 7 Mei 2025. Potongan tubuh korban ditemukan di beberapa lokasi terpisah di kawasan Senen dan Kemayoran. Tim forensik dan penyidik segera bergerak cepat untuk mengumpulkan bukti-bukti dan mengidentifikasi pelaku yang diduga berjumlah lebih dari satu orang.

Berkat kerja keras dan analisis mendalam terhadap bukti-bukti di lapangan serta keterangan sejumlah saksi, polisi berhasil mengidentifikasi tiga orang yang diduga kuat sebagai pemutilasi korban. Ketiga pelaku yang diketahui berinisial RS (32 tahun), AG (29 tahun), dan JN (35 tahun) berhasil ditangkap di tempat persembunyian mereka masing-masing di wilayah Jakarta, Bogor, dan Bekasi pada Jumat dini hari, 9 Mei 2025.

Kepala Polres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol. Komarudin, S.I.K., M.H., dalam konferensi pers yang digelar pada Jumat siang, membenarkan penangkapan tiga orang pelaku pemutilasi pengemudi bajaj tersebut. Beliau mengungkapkan bahwa motif pembunuhan sadis ini diduga kuat karena masalah dendam dan perampokan. Para pelaku pemutilasi tega menghabisi nyawa korban dan memutilasi tubuhnya untuk menghilangkan jejak.

“Kami berhasil mengungkap kasus ini dengan cepat berkat kerja keras tim gabungan. Ketiga pelaku pemutilasi telah kami amankan dan akan kami jerat dengan pasal pembunuhan berencana dengan pemberatan,” tegas Kombes Pol. Komarudin. Pihaknya juga berhasil mengamankan sejumlah barang bukti termasuk senjata tajam yang diduga digunakan untuk melakukan mutilasi dan kendaraan yang digunakan para pelaku. Kasus pelaku pemutilasi ini menjadi perhatian serius dan pihak kepolisian berjanji akan mengusut tuntas hingga ke akar-akarnya.