Sawah irigasi adalah ekosistem buatan yang secara unik mampu memodifikasi kondisi atmosfer di sekitarnya, menciptakan Iklim Mikro yang sangat berbeda dari lingkungan sekitarnya. Modifikasi ini penting untuk pertumbuhan optimal tanaman padi dan juga memengaruhi kondisi lingkungan bagi petani yang bekerja. Pemahaman tentang Iklim Mikro ini krusial untuk manajemen air dan pengendalian hama yang efektif.

Fenomena yang paling kentara dalam Iklim Mikro sawah adalah pendinginan suhu. Kehadiran air yang menggenang di sawah berperan besar dalam hal ini. Air menyerap panas matahari dan kemudian melepaskannya melalui proses evaporasi. Proses penguapan air ini membutuhkan energi panas, yang secara efektif mendinginkan udara di atas permukaan sawah, berfungsi sebagai Pendingin Alami yang luas.

Transpirasi, yaitu pelepasan uap air melalui daun padi, juga berkontribusi pada pendinginan dan peningkatan kelembaban. Tanaman padi secara terus-menerus memindahkan air dari tanah ke udara. Gabungan evaporasi dari permukaan air dan transpirasi dari tanaman meningkatkan kelembaban relatif di dalam Iklim Mikro sawah secara signifikan. Kelembaban tinggi ini menguntungkan padi tetapi juga memengaruhi intensitas sinar matahari yang diterima.

Kondisi Iklim Mikro ini memiliki dampak langsung pada laju fotosintesis. Meskipun suhu yang lebih dingin menguntungkan, kelembaban yang terlalu tinggi di dalam kanopi padi dapat menjadi pedang bermata dua. Kelembaban berlebihan dapat menghambat transpirasi yang dibutuhkan padi untuk menyerap nutrisi dari tanah, dan pada saat yang sama, menciptakan lingkungan yang ideal untuk perkembangan penyakit jamur dan hama tertentu.

Kepadatan tajuk (kanopi) tanaman padi juga memengaruhi Iklim Mikro di tingkat permukaan tanah. Tajuk yang rapat akan mengurangi penetrasi cahaya matahari dan pergerakan udara di bagian bawah tanaman. Hal ini mempertahankan suhu tanah yang stabil dan mengurangi penguapan langsung. Namun, kurangnya ventilasi juga dapat meningkatkan risiko serangan hama wereng dan penyakit yang menyebar di lingkungan lembab.

Pengelolaan Iklim Mikro sawah dapat dilakukan melalui praktik pertanian yang cerdas. Pengaturan ketinggian air irigasi dapat mengendalikan suhu. Sementara itu, pengaturan jarak tanam yang optimal dapat memastikan sirkulasi udara yang memadai di antara tanaman, mencegah penumpukan kelembaban berlebihan di tingkat tajuk bawah, yang menjadi kunci dalam Siklus Latihan pertanian.