Melodi Lincah Jentreng adalah sebuah alat musik petik tradisional Sunda yang memiliki ukuran lebih kecil dibandingkan dengan Kacapi Indung. Umumnya, Jentreng dilengkapi dengan tujuh dawai yang menghasilkan suara yang lincah dan ritmis. Keberadaannya seringkali tidak terpisahkan dari Tarawangsa, alat musik gesek bersuara syahdu, di mana Jentreng berperan sebagai pengiring yang memperkaya tekstur dan dinamika musik. Kombinasi unik antara Jentreng dan Tarawangsa menciptakan harmoni khas dalam berbagai tradisi seni Sunda.
Melodi Lincah alat musik petik, Jentreng dimainkan dengan cara memetik dawai menggunakan jari-jari. Ukurannya yang lebih kecil memungkinkan pemain untuk menghasilkan pola-pola ritmik yang lebih cepat dan kompleks. Tujuh dawai pada Jentreng memungkinkan variasi nada dan melodi yang lebih kaya, meskipun perannya seringkali sebagai pengiring melodi utama yang dimainkan oleh Tarawangsa. Kelincahan petikan Jentreng memberikan kontras yang menarik terhadap suara Tarawangsa yang cenderung lebih (lambat) dan berkelanjutan.
Dalam ansambel musik Tarawangsa, Jentreng memiliki fungsi yang krusial. Ia tidak hanya sekadar mengikuti melodi Tarawangsa, tetapi juga memberikan warna dan ritme yang memperkuat ekspresi musikal secara keseluruhan. Interaksi antara petikan Jentreng yang ринг (ringan) dan gesekan Tarawangsa yang dalam menciptakan dialog musikal yang unik dan memikat bagi pendengarnya. Keduanya saling melengkapi dan menghasilkan sebuah kesatuan bunyi yang khas.
Pembuatan Jentreng juga memerlukan keahlian khusus. Kayu yang digunakan biasanya sama dengan bahan pembuatan Kacapi, yaitu kayu nangka, yang dikenal memiliki kualitas resonansi yang baik. Proses pemasangan dawai dan penyeteman juga dilakukan dengan cermat untuk menghasilkan suara yang jernih dan harmonis ketika dipadukan dengan Tarawangsa. Bentuk Jentreng yang ringkas memudahkan pemain untuk membawanya dan memainkannya dalam berbagai kesempatan.
Meskipun seringkali diasosiasikan dengan Tarawangsa, Jentreng juga dapat dimainkan dalam konteks musik Sunda lainnya, meskipun mungkin tidak sepopuler Kacapi. Namun, perannya yang tak tergantikan dalam tradisi Tarawangsa menjadikannya alat musik yang penting untuk dipelajari dan dilestarikan. Upaya untuk memperkenalkan kembali keindahan kombinasi musik Tarawangsa dan Jentreng kepada generasi muda terus dilakukan oleh para seniman dan komunitas budaya Sunda.